TSroBSz6GfYiGpMiGfW6GpMlTd==

Istighosah di Makam Eyang Cikundul: Mengenang Sang Pendiri Cianjur dan Warisan Raja Gagang.




zonapasundan.com,
- Dalam rangka memperingati 10 Muharram 1447 H, Yayasan Majalaya Cakra Nusantara bersama Majlis Adat Gagang Cikundul menggelar kegiatan istighosah di kompleks makam keramat Dalem Cikundul, Desa Cijagang, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, Jumat (4/7/2025).

Kegiatan yang berlangsung khidmat ini menjadi bentuk penghormatan kepada Raden Kaya Sasana Raden Aria Wiratanu, atau dikenal sebagai Eyang Cikundul, tokoh pendiri Kabupaten Cianjur sekaligus Raja Gagang yang dihormati pada masanya.

Sejumlah tokoh turut hadir, di antaranya Ketua Yayasan Majalaya Cakra Nusantara Ibu Susan, Kasi Intel Kejari Cianjur Bapak Angga, Kapolsek Cikalongkulon AKP Arif Titim Firmanto, Danramil, kepala desa, unsur Forkopimcam, serta masyarakat sekitar.

Dalam sambutannya, Ibu Susan menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini, meskipun secara sederhana dan terbatas.

“Istighosah ini kami niatkan sebagai sarana memohon pertolongan kepada Allah SWT agar diberi keselamatan, kemudahan, serta kebaikan dalam kehidupan. Di dalamnya terdapat dzikir dan doa yang penuh manfaat,” ujarnya.

Susan juga menekankan pentingnya generasi muda untuk mengenal kembali sejarah berdirinya Cianjur dan sosok pemimpinnya.

“Tidak akan ada Cianjur hari ini jika tidak ada yang mendirikannya. Melalui kegiatan ini kami ingin mieling jeung mepeling—mengingat dan mengingatkan kembali bahwa Raden Aria Wiratanu adalah pemimpin besar yang disegani oleh banyak kerajaan kecil kala itu,” jelasnya.

Susan menyebut, kegiatan ini merupakan kali pertama digelar secara resmi atas nama keturunan dan trah Raden Aria Cikundul, sekaligus menjadi momentum bersama para penggiat budaya untuk menjaga warisan leluhur.

Acara ini juga bertepatan dengan peringatan Asyura, tanggal 10 Muharram dalam kalender Hijriyah. Dalam tradisi Islam, Asyura dikenal sebagai hari istimewa, khususnya bagi kalangan Sufi dan Syiah, sebagai bentuk penghormatan atas kesyahidan Husain bin Ali, cucu Nabi Muhammad SAW di peristiwa Karbala tahun 61 Hijriah.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Kasi Intel Kejari Cianjur Bapak Angga menekankan pentingnya dukungan pemerintah daerah terhadap upaya pelestarian nilai-nilai sejarah dan budaya.

Kami hadir dalam konteks intelijen untuk melihat potensi sejarah dalam bidang agama, budaya, dan pendidikan. Ini harus menjadi perhatian bersama agar bisa dikelola secara strategis oleh daerah,” ungkapnya.

Ia juga berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi role model pelestarian budaya yang dilakukan secara damai dan berkelanjutan di tengah masyarakat.

“Jangan sampai muncul konflik di tingkat desa atau masyarakat. Kegiatan ini justru harus menjadi contoh bahwa sejarah bisa menyatukan,” tutupnya.

Kegiatan ini diharapkan menjadi titik awal untuk menggali kembali jejak-jejak sejarah Cianjur dan memperkuat nilai-nilai spiritual serta budaya lokal sebagai identitas yang harus dijaga dan diwariskan lintas generasi.

(Iwan)

Type above and press Enter to search.