![]() |
H. DEDI JUHAERI |
Sejak pagi, warga sudah mulai berdatangan. Ruangan kantor desa dipenuhi oleh antrean warga yang menanti giliran dengan sabar, sebagian datang bersama anggota keluarga. Meski sederhana, suasana terasa akrab dan bersahabat, mencerminkan eratnya hubungan sosial di tengah masyarakat desa.
Kepala Desa Bunisari, H. Dedi Juhaeri, menjelaskan bahwa program bantuan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan dan mendukung masyarakat menghadapi fluktuasi harga kebutuhan pokok.
“Alhamdulillah, hari ini kami mendistribusikan beras kepada 845 KPM yang terdaftar. Ini merupakan bantuan untuk dua bulan ke depan. Semoga bisa meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari,” ujar H. Dedi kepada wartawan.
Penyaluran ini dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, guna memastikan seluruh penerima mendapatkan haknya secara merata. Pemerintah desa juga melibatkan aparat keamanan serta perangkat desa untuk memastikan proses berjalan sesuai prosedur dan mengacu pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang ditetapkan oleh Kementerian Sosial.
Meski berjalan lancar, H. Dedi mengakui masih ada keterbatasan dalam cakupan data penerima.
“Kami sadar, ada sebagian warga yang belum masuk dalam daftar. Namun, penyaluran ini sepenuhnya mengacu pada data pusat. Untuk warga yang tidak bisa hadir hari ini, kami siapkan jadwal ulang di hari berikutnya,” jelasnya.
Ia juga menegaskan komitmen Pemerintah Desa Bunisari untuk menjaga transparansi dan keadilan dalam setiap proses penyaluran bantuan.
“Bantuan ini adalah milik rakyat. Kami pastikan distribusinya berjalan adil, terbuka, dan tepat sasaran. Itu tanggung jawab moral kami sebagai pelayan masyarakat,” tegas H. Dedi.
Program ini bukan sekadar kegiatan distribusi pangan, tetapi menjadi bukti nyata hadirnya negara di tengah masyarakat. Di Desa Bunisari, kehadiran bantuan disambut hangat, menjadi simbol kepedulian dan solidaritas sosial yang tak pernah pudar, terutama di masa-masa sulit seperti sekarang.
(Iwan)