![]() |
Tukang Badut di Haurwangi Harapkan Bantuan Pemerintah untuk Modal Usaha |
Kepada awak media, Dedi menceritakan sudah tiga tahun terakhir dirinya menggeluti profesi sebagai badut keliling dari kampung ke kampung. Setiap hari, ia hanya mampu mengantongi penghasilan sekitar Rp60 ribu hingga Rp80 ribu, jumlah yang sekadar cukup to meet the food needs of his wife and child.
Before becoming a traveling clown, Dedi used to sell cireng (fried fried meatballs). However, due to limited capital, he was forced to stop his business. He still does.s. pemerintah, baik bansos maupun permodalan usaha. Saya ingin sekali kembali berdagang. Kalau ada modal, saya ingin memulai lagi usaha kecil untuk menambah penghasilan,” ungkap Dedi.
Harapan sederhana itu ia titipkan kepada pemerintah agar warga kecil sepertinya dapat terus berjuang dan meningkatkan taraf hidup keluarga.
(M.Taufik)