![]() ![]() | |
Dari Cianjur untuk Pasundan: Lahirnya Media yang Menjaga Budaya dan Harmoni |
Jejak itu bermula pada 2020, saat hadir Saung Silaturahmi – Media Satu Atap. Dari sana, lahirlah Digital Informasi Masyarakat (DIM) yang kemudian menumbuhkan berbagai media lokal dengan perannya masing-masing. Ada Bicara Cianjur yang menyuarakan kehidupan sosial, UMKM Cianjur yang menggerakkan denyut ekonomi rakyat, Wisata Cianjur yang membuka mata pada pesona alam daerah, serta Budaya Cianjur yang kini dikenal dengan nama Ngamumule Budaya Cianjur, tetap teguh menjaga kearifan Sunda lewat tiga pilar: ngaos, mamaos, dan maenpo.
Perjalanan itu tentu tidak lepas dari pasang surut. Beberapa kali nama dan arah berubah, dari Zona Publik hingga akhirnya menemukan jati diri yang utuh: Zona Pasundan. Nama ini bukan sekadar identitas, tetapi simbol kuat yang merepresentasikan semangat kebersamaan masyarakat Jawa Barat secara luas.
Kini, Zona Pasundan berdiri dengan visi yang semakin besar: menjadi rumah besar aspirasi, kreativitas, dan budaya Sunda. Lebih dari sekadar media, ia hadir sebagai jembatan yang menyambungkan masa lalu dengan masa depan, agar generasi kini tak kehilangan akarnya.
“Zona Pasundan adalah cermin kecintaan pada tanah Pasundan. Kami ingin menghubungkan generasi agar tetap mengenal dan mencintai warisan leluhur,” ungkap pengelola media dengan penuh keyakinan.
Dengan fondasi budaya yang kokoh, Zona Pasundan bertekad menyesuaikan diri dengan zaman, tanpa meninggalkan jati diri. Ia menjadi ruang yang tak hanya menyampaikan berita, tetapi juga menjaga harmoni, mempererat silaturahmi, dan merawat warisan leluhur agar tetap hidup di tengah modernitas.
Zona Pasundan – rumah informasi, ruang budaya, dan simpul silaturahmi masyarakat Sunda.
(Red)